PENERAPAN
DISIPLIN WAKTU DAN
DISIPLIN
PAKAIAN
DI SMA
NEGERI 1 TANJUNG RAYA
OLEH
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
YENI GUSPITA SARI
KELAS : XI IPS 1
NISN : 9954614722
SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA
KABUPATEN AGAM
TP : 2011 - 2012
KATA PENGANTAR
Puji
dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
yang berjudul "Penerapan Disiplin di SMA Negeri 1 Tanjung Raya"
tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Maninjau, 08
April 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Adapun latar belakang penelitian ini adalah kerena pada zaman
sekarang banyak sekali yang bisa dilihat bahwa tidak adanya kepedulian tentang
kedisiplinan, seolah-olah disiplin hanya hal sepele. Tidak adanya kesadaran
tentang pentingnya disiplin, berarti tidak ingin untuk berubah kearah yang
lebih baik. Padahal, disiplin ini sangat berpengaruh terhadap lingkungan
sekitar.
Sampai saat ini yang paling sulit diubah adalah disiplin waktu dan
disiplin pakaian. Hampir setiap orang tidak disiplin dengan waktu dan pakaian.
Padahal waktu tidak bisa diundur, tapi malah disia-siakan, sebagaimana dilihat
di SMA Negeri 1 Tanjung Raya, khususnya siswa kelas XI IPS 1.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah karya tulis ini adalah :
a.
Bagaimana
penerapan disiplin waktu siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Tanjung Raya?
b.
Bagaimana
penerapan disiplin pakaian siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Tanjung Raya?
c.
Hal
apa yang telah dilakukan pihak SMA Negeri 1 Tanjung Raya untuk menerapkan
disiplin waktu dan pakaian?
1.3
Batasan Masalah
Karya tulis ini hanya membahas masalah penerapan disiplin waktu dan
berpakaian siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Tanjung Raya.
1.4
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh
penerapan disiplin di SMA Negeri 1 Tanjug Raya, khususnya dalam penerapan
disiplin waktu dan pakaian.
1.5
Manfaat Penelitian
Penelitian ini sangat bermanfaat terutama bagi siswa, guru, dan
sekolah dengan rincian sebagai berikut :
a)
Siswa
/ siswi
Siswa
dapat menyadari dirinya tidak disiplin dan mulai menerapkan disiplin secara
berangsur-angsur. Sehingga siswa dapat belajar hidup disiplin dalam kehidupan.
b)
Guru
Guru
akan lebih nyaman mengajar karena semua siswa berpakaian rapi dan datang tepat
waktu
c)
Sekolah
Nama sekolah
akan terpandang baik karena semua siswa berpakaian rapi dan berdisiplin waktu
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Teori
Sebagaimana
yang diungkapkan oleh ( Andini T Nirmala dan Aditya A Pratama . 2002 . hal 111
) dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, disiplin adalah latihan bathin dan watak
supaya menaati tata tertib atau kepatuhan pada aturan.
Menurut Gerakan
Disiplin Nasional, menyatakan disiplin adalah alat untuk menciptakan prilaku
dan tata tertib manusia sebagai pribadi maupun sebagai kelompok masyarakat.
Disiplin disini berarti hukuman atau sanksi yang berbobot mengatur dan
mengendalikan prilaku.
Selanjutnya,
jenis-jenis disiplin antara lain :
1) Disiplin Otoritarian
Dalam disiplin otoritarian, peraturan dibuat sangat ketat dan
rinci. Orang yang berada dalam lingkungan disiplin ini diminta mematuhi dan
menaati peraturan yang telah disusun dan berlaku di tempat itu.
2) Disiplin
Permisif
Dalam disiplin ini seseorang dibiarkan bertindak menurut
keinginannya. Kemudian dibebaskan untuk mengambil keputusan sendiri dan
bertindak sesuai dengan keputusan yang diambilnya itu.
3) Disiplin
Demokratis
Pendekatan disiplin demokratis dilakukan dengan memberi penjelasan,
diskusi dan penalaran untuk membantu anak memahami mengapa diharapkan mematuhi
dan mentaati peraturan yang ada.
Adapun Penanggulangan Disiplin yaitu :
1. Adanya tata tertib.
Dalam disiplin siswa, tata tertib sangat
bermanfaat untuk membiasakan dengan standar prilaku yang sama dan diterima oleh
individu lain dalam ruang lingkupnya, yang diharapkan tidak ada dikriminasi dan
rasa ketidak adilan pada individu yang ada dilingkungan tersebut.
2. Konsisten
dan konsekuen.
Sikap konsisiten dan
konsekuen perlu diterapkan siswa, melalui orang tua dan guru dalam implementasi
disiplin.
3. Hukuman.
Hukuman bertujuan mencegah tindakan yang
tidak baik atau tidak diinginkan.
4. Kemitraan dengan orang tua.
Pembentukan individu berdisiplin dan penanggulangan masalah-masalah
disiplin tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga tanggung jawab
orang tua atau keluarga.
Fungsi Disiplin antara lain :
a.
Menata
Kehidupan Bersama
Fungsi disiplin
adalah mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau dalam
masyarakat. Dengan begitu, hubungan antara individu satu dengan yang lain
menjadi baik dan lancar.
a.
Membangun
Kepribadian
Lingkungan yang
berdisiplin baik, sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Apalagi
seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang
tertib, teratur, tenang, tenteram, sangat berperan dalam membangun kepribadian
yang baik.
b.
Melatih
Kepribadian
Sikap, perilaku
dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak terbentuk serta-merta dalam
waktu singkat. Namun, terbentuk melalui satu proses yang membutuhkan waktu
panjang. Salah satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan
melalui latihan.
c.
Pemaksaan
Dari pendapat
itu, disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri. Disiplin dengan
motif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat. Dengan melakukan kepatuhan dan
ketaatan atas kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri.
Sebaliknya, disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan
dari luar.
d.
Hukuman
Tata tertib
sekolah biasanya berisi hal-ha1 positif yang harus dilakukan oleh siswa. Sisi
lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut.
e.
Menciptakan
Lingkungan yang Kondusif
Disiplin
sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar
berjalan lancar. Ha1 itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni
peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta peraturan-peraturan lain
yang dianggap perlu. Kemudian diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen.
2.2 Kerangka Konseptual
Disiplin adalah
setiap tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan norma dan aturan yang
berlaku. Apabila dsiplin telah diterapkan dalam kehidupan, maka setiap
perbuatan yang dilakukan akan teratur. Begitu juga sebaliknya, apabila disiplin
belum diterapkan maka kehidupan akan berantakan.
2.3 Hipotesis
Penerapan
disiplin waktu dan pakaian siswa SMA Negeri 1 Tanjung Raya belum seperti yang
diharapkan. Banyak siswa yang tidak menerapkan disiplin waktu dan pakaian. Hal
ini bisa kita lihat, setiap hari selalu ada siswa yang melanggar seperti
terlambat masuk kelas dan tidak memakai atribut sekolah.
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penulis menggunakan metode penelitian
diskriptif yaitu menggambarkan situasi pada
penerapan disiplin di SMA Negeri 1 Tanjung Raya.
3.2 Populasi dan Sampel
Dalam
penelitian ini populasi yang digunakan penulis yaitu siswa SMA Negeri 1 Tanjung
Raya, sedangkan sampelnya yaitu siswa kelas XI IPS 1.
3.3 Variabel
Dalam
penelitian ini, variabel yang digunakan penulis yaitu 37 orang siswa XI IPS 1,
terdiri atas 30 orang perempuan dan 7 orang laki-laki.
3.4
Teknik Pengumpulan Data
Data
dalam penelitian ini diambil dari pengamatan lansung terhadap siswa SMA Negeri
1 Tanjung Raya mulai Senin sampai Sabtu ( 12 Maret 2012 sampai 17 Maret 2012 ).
3.5
Teknik Analisis Data
Setelah
data didapat data tersebut dijumlahkan dan dipersenkan dalam tabel. Setelah itu
diuraikan dalam bentuk kalimat.
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN
4.1
Disiplin Waktu
Dalam disiplin waktu yang termasuk di
dalamnya yaitu ketepatan waktu hadir ke sekolah dan ketepatan waktu masuk
kelas.
Setelah melakukan penelitian, terdapat
pelanggaran disiplin waktu dengan data-data sebagai berikut :
NO
|
HARI
/
TANGGAL
|
JUMLAH
SISWA
YANG
HADIR
|
PELANGGARAN
|
KET
|
|
JUMLAH
|
%
|
||||
1
|
Senin,
12 Maret 2012
|
36
orang
|
3
|
8,33%
|
|
Kesimpulan
:
Pada hari Senin, 12 Maret 2012 terdapat
36 siswa XI IPS 1 yang hadir. Pelanggaran disiplin waktu dilakukan oleh 3 orang
siswa. Sehingga terdapat 8,33% pelanggaran yang terjadi pada hari itu.
NO
|
HARI
/
TANGGAL
|
JUMLAH
SISWA
YANG
HADIR
|
PELANGGARAN
|
KET
|
|
JUMLAH
|
%
|
||||
1
|
Selasa,
13 Maret 2012
|
36
orang
|
9
|
25,00%
|
|
Kesimpulan :
Pada hari
Selasa, 13 Maret 2012 terdapat 36 siswa XI IPS 1 yang hadir. Pelanggaran
disiplin waktu dilakukan oleh 9 orang siswa. Sehingga terdapat 25,00%
pelanggaran yang terjadi pada hari itu.
NO
|
HARI
/
TANGGAL
|
JUMLAH
SISWA
YANG
HADIR
|
PELANGGARAN
|
KET
|
|
JUMLAH
|
%
|
||||
1
|
Rabu,
14 Maret 2012
|
37
orang
|
2
|
5,40%
|
|
Kesimpulan :
Pada hari Rabu,
14 Maret 2012 terdapat 37 siswa XI IPS 1 yang hadir. Pelanggaran disiplin waktu
dilakukan oleh 2 orang siswa. Sehingga terdapat 5,40% pelanggaran yang terjadi
pada hari itu.
NO
|
HARI
/
TANGGAL
|
JUMLAH
SISWA
YANG
HADIR
|
PELANGGARAN
|
KET
|
|
JUMLAH
|
%
|
||||
1
|
Kamis,
15 Maret 2012
|
36
orang
|
3
|
8,33%
|
|
Kesimpulan :
Pada hari Kamis, 15 Maret 2012 terdapat 36
siswa XI IPS 1 yang hadir. Pelanggaran disiplin waktu dilakukan oleh 3 orang
siswa. Sehingga terdapat 8,33% pelanggaran yang terjadi pada hari itu.
NO
|
HARI
/
TANGGAL
|
JUMLAH
SISWA
YANG
HADIR
|
PELANGGARAN
|
KET
|
|
JUMLAH
|
%
|
||||
1
|
Jum’at,
16 Maret 2012
|
36
orang
|
0
|
0%
|
|
Kesimpulan :
Pada hari Jum’at, 16 Maret 2012 terdapat 36
siswa XI IPS 1 yang hadir. Pelanggaran disiplin waktu dilakukan oleh 0 orang
siswa. Sehingga terdapat 0% pelanggaran yang terjadi pada hari itu / tidak
terjadi pelanggaran.
NO
|
HARI
/
TANGGAL
|
JUMLAH
SISWA
YANG
HADIR
|
PELANGGARAN
|
KET
|
|
JUMLAH
|
%
|
||||
1
|
Sabtu,
17 Maret 2012
|
37
orang
|
5
|
13,51%
|
|
Kesimpulan :
Pada hari Sabtu,
17 Maret 2012 terdapat 37 siswa XI IPS 1 yang hadir. Pelanggaran disiplin waktu
dilakukan oleh 5 orang siswa. Sehingga terdapat 13,51% pelanggaran yang terjadi
pada hari itu.
4.2
Disiplin Pakaian
Dalam
disiplin pakaian ini termasuk di dalamnya kelengkapan atribut sekolah, pakaian
sekolah, dan seragam sekolah.
Setelah
dilakukan penelitian terdapat pelanggaran disiplin pakaian dengan data sebagai
berikut :
NO
|
HARI
/
TANGGAL
|
JUMLAH
SISWA
YANG
HADIR
|
PELANGGARAN
|
KET
|
|
JUMLAH
|
%
|
||||
1
|
Senin,
12 Maret 2012
|
36
orang
|
35
|
97,22%
|
|
Kesimpulan :
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa :
Pada hari
Senin, 12 Maret 2012 terdapat 36 siswa yang hadir. Dengan jumlah siswa yang
melakukan pelanggaran sebanyak 35 siswa, dengan persentase sebanyak 97,22%
pelanggaran.
NO
|
HARI
/
TANGGAL
|
JUMLAH
SISWA
YANG
HADIR
|
PELANGGARAN
|
KET
|
|
JUMLAH
|
%
|
||||
1
|
Selasa,
13 Maret 2012
|
36
orang
|
35
|
97,22%
|
|
Kesimpulan :
Pada hari Selasa, 13 Maret 2012 terdapat 36
siswa yang hadir. Dengan jumlah siswa yang melakukan pelanggaran sebanyak 35
siswa, dengan persentase sebanyak 97,22% pelanggaran.
NO
|
HARI
/
TANGGAL
|
JUMLAH
SISWA
YANG
HADIR
|
PELANGGARAN
|
KET
|
|
JUMLAH
|
%
|
||||
1
|
Rabu,
14 Maret 2012
|
37
orang
|
35
|
97,29%
|
|
Kesimpulan :
Pada hari Rabu,
14 Maret 2012 terdapat 37 siswa yang hadir. Dengan jumlah siswa yang melakukan
pelanggaran sebanyak 35 siswa, dengan persentase sebanyak 97,29 % pelanggaran.
NO
|
HARI
/
TANGGAL
|
JUMLAH
SISWA
YANG
HADIR
|
PELANGGARAN
|
KET
|
|
JUMLAH
|
%
|
||||
1
|
Kamis,
15 Maret 2012
|
36
orang
|
35
|
97,22%
|
|
Kesimpulan :
Pada hari
Kamis, 15 Maret 2012 terdapat 36 siswa yang hadir. Dengan jumlah siswa yang
melakukan pelanggaran sebanyak 35 siswa, dengan persentase sebanyak 97,22%
pelanggaran.
NO
|
HARI
/
TANGGAL
|
JUMLAH
SISWA
YANG
HADIR
|
PELANGGARAN
|
KET
|
|
JUMLAH
|
%
|
||||
1
|
Jum’at,
16 Maret 2012
|
36
orang
|
4
|
11,11%
|
|
Kesimpulan :
Pada hari
Jum’at, 16 Maret 2012 terdapat 36 siswa yang hadir. Dengan jumlah siswa yang
melakukan pelanggaran sebanyak 4 siswa, dengan persentase sebanyak 11,11%
pelanggaran.
NO
|
HARI
/
TANGGAL
|
JUMLAH
SISWA
YANG
HADIR
|
PELANGGARAN
|
KET
|
|
JUMLAH
|
%
|
||||
1
|
Sabtu,
17 Maret 2012
|
37
orang
|
2
|
5,40%
|
|
Kesimpulan :
Pada hari
Sabtu, 17 Maret 2012 terdapat 37 siswa yang hadir. Dengan jumlah siswa yang
melakukan pelanggaran sebanyak 2 siswa, dengan persentase sebanyak 5,40%
pelanggaran.
KESIMPULAN :
Dari data yang telah diperoleh, maka
dapat disimpulkan, bahwa pelanggaran disiplin waktu oleh siswa SMA Negeri 1
Tanjung Raya khususnya kelas XI IPS 1 sudah lumayan disiplin, hanya sepertiga
yang melakukan pelanggaran dari hari ke hari. Persentase yang didapat ada
10,095% yang melakukan pelanggaran disiplin waktu dalam satu minggu.
Sedangkan, pelanggaran disiplin
pakaian sungguh sangat mengkhawatirkan. Hanya satu aatau beberapa siswa yang
menggunakan pakaian seragam lengkap dengan atributnya. Persentase yang didapat
ada 67,58% yang melakukan pelanggaran disiplin pakaian dalam waktu satu minggu.
4.3
Tindakan pihak sekolah untuk menerapkan disiplin
Dari hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan penulis, ada
beberapa hal yang telah dilakukan pihak sekolah SMA Negeri 1 Tanjung Raya untuk
menerapkan disiplin waktu dan disiplin pakaian. Hal-hal tersebut antara lain :
·
Membentuk
guru piket untuk mencatat dan memproses siswa-siswa yang terlambat datang ke
sekolah.
·
Dari
pihak guru yang mengajar di kelas, guru yang bersangkutan memberikan ancaman
ataupun konpensasi terhadap siswa-siswa yang terlambat masuk kelas, diantaranya
dengan “barang siapa siswa yang telat masuk ke kelas selama tiga kali
berturut-turut, maka untuk selanjutnya tidak boleh masuk kelas lagi.
·
Jika
tidak pakaian siswa tidak rapi akan dicoret menggunakan spidol agar siswa jera.
·
Apabila
ada siswa yang memakai sepatu selain warna hitam, maka sepatunya diambil dan
dikembalikan pulang sekolah, kemudian dibuat surat perjanjian. Apabila masih
memakainya, maka sepatunya akan diambil dan tidak dikembalikan lagi.
·
Berdasarkan
kesepakatan siswa dengan wali kelas, ada beberapa kelas yang menetapkan
peraturan yaitu barangsiapa yang pakaian tidak rapi, maka akan didenda sesuai
kesepakatan kelas. Hal ini dilakukan agar disiplin pakaian terlaksana.
·
Beberapa
kelas menyatakan bahwa apabila ada siswa yang tekat masuk lokal setelah
pelajaran dimulai, maka dikenakan denda sesuai kesepakatan
BAB
V
PENUTUP
Kesimpulan :
Dari hasil penelitian yang telah
penulis lakukan pada tanggal 12 Maret 2012 sampai 17 Maret 2012 dapat
disimpulakan bahwa kedisiplinan yang ada di SMA Negeri 1 Tanjung Raya masih
sangat minim. Terutama masalah disiplin pakaian. Walaupun yang paling melanggar
itu disiplin pakaian, namun disiplin waktu juga perlu diperhatikan.
Telah banyak usaha yang telah
dilakukan sekolah untuk menegakkan disiplin. Namun, pelanggraran disiplin masih
terjadi.
Saran :
Pelanggran disiplin waktu yang
tergambar memang tidak separah pelanggaran disiplin pakaian. Namun pelanggaran
disiplin waktu juga tidak boleh diabaikan. Jika pelanggaran tersebut dibiarkan,
bisa jadi siswa-siswa akan terus melakukan pelanggaran.
Penulis sangat mendukung hal-hal yang
telah dilakukan di sekolah untuk
menerapkan disiplin. Namun, perlu kesadaran semua pihak sekolah untuk
menegakkan disiplin di SMA Negeri 1 Tanjung Raya agar penerapan disiplin
berjalan dengan lancar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar