KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,Karena berkat
rahmad dan hidayah nya kami dapat menyelesaikan “MAKALAH PERKEMBANGAN ISLAM
PADA ABAD MODERN” ini.
Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing dan
pihak lain nya yang telah membantu dan banyak memberika pengarahan dan
bimbingan dalam pembuatan “MAKALAH PERKEMBANGAN ISLAM PADA ABAD MODERN”.
Meskipun demikian kami menyadari “MAKALAH PERKEMBANGAN ISLAM PADA ABAD
MODERN” masih belum sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan agar sempurna nya laporan ini. Kami berharap “MAKALAH
PERKEMBANGAN ISLAM PADA ABAD MODERN” ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita
semua. Serta, dapat menunjang pencapaian sasaran /tujuan terlaksananya “MAKALAH
PERKEMBANGAN ISLAM PADA ABAD MODERN”
Maninjau, Juni 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH
Saat ini diperkirakan
terdapat antara 1.250 juta hingga 1,4 miliar umat Muslim yang tersebar di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut sekitar 18% hidup di
negara-negara Arab, 20% di Afrika, 20% di Asia Tenggara, 30% di Asia Selatan yakni Pakistan, India dan Bangladesh. Populasi Muslim
terbesar dalam satu negara dapat dijumpai di Indonesia. Populasi Muslim juga dapat ditemukan dalam jumlah yang signifikan di Republik Rakyat Cina, Amerika Serikat, Eropa, Asia Tengah, dan Rusia.
Pertumbuhan Muslim
sendiri diyakini mencapai 2,9% per tahun, sementara pertumbuhan penduduk dunia
hanya mencapai 2,3%. Besaran ini menjadikan Islam sebagai agama dengan
pertumbuhan pemeluk yang tergolong cepat di dunia. Beberapa pendapat
menghubungkan pertumbuhan ini dengan tingginya angka kelahiran di banyak negara
Islam (enam dari sepuluh negara di dunia dengan angka kelahiran tertinggi di
dunia adalah negara dengan mayoritas Muslim . Namun belum lama ini, sebuah
studi demografi telah menyatakan bahwa angka kelahiran negara Muslim menurun
hingga ke tingkat negara Barat.
Pembaruan dalam Islam
yang timbul pada periode sejarah Islam mempunyai tujuan,yakni membawa umat Islam pada kemajuan, baik dalam ilmu pengetahuan
maupunkebudayaan. Perkembangan Islam dalam sejarahnya mengalami kemajuan dan
jugakemunduran. Bab ini akan menguraikan
perkembangan Islam pada masa pembaruan.Pada masa itu, Islam mampu menjadi
pemimpin peradaban. Mungkinkah Islam mampukembali menjadi pemimpin
peradaban?Dalam bahasa Indonesia, untuk
merujuk suatu kemajuan selalu dipakai katamodern, modernisasi, atau
modernisme. Masyarakat barat menggunakan istilah modernisme tersebut untuk
sesuatu yang mengandung arti pikiran, aliran atau paradigmabaru. Istilah ini disesuaikan untuk suasana baru
yang ditimbulkan oleh kemajuan, baik oleh ilmu pengetahuan maupun
tekhnologi.
1.2 TUJUAN
1. Mengetahui sejarah
latar belakang perkembangan islam pada masa modern
2. Mengetahui perkembangan
islan dalam berbagai bidang pada abad modern
3. Mengetahui tokoh-tokoh yang
memimpin perkembangan islam pada masa modern
4. Mengetahui pengaruh
perkembangan islam pada kehidupan
5. Meninggalkan kreativitas siswa/siswi dalam penulisan yang bersifat
Objektif dan ilmiah
1.3
RUANG LINGKUP MATERI
1. Sejarah latar belakang
Perkembangan Islam Masa Modern (1800-sekarang)
2. Perkembangan Islam, Ilmu Pengetahuan dan
Kebudayaan Pada Abad Modern dan gerakan modern islam.
3. tokoh tokoh pemimpin perkembangan Islam pada
masa modern
4. Hikmah Mempelajari Sejarah Perkembangan Islam
Pada Abad Modern
5. Pengaruh gerakan modernisasi islam terhadap
perkembangan islam di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
latar belakang Perkembangan Islam Masa
Modern (1800-sekarang)
Benturan-benturan
antara Islam dengan kekuatan Eropa menyadarkan umat Islam bahwa jauh tertinggal
dengan Eropa dan yang merasakan pertama persoalan ini adalah kerajaan Turki
Usmani yang langsung menghadapi kekuatan Eropa yang pertama kali. Kesadaran
tersebut membuat penguasa dan pejuang-pejuang Turki tergugah untuk belajar dari
Eropa.
Guna pemulihan kembali
kekuatan Islam, maka mengadakan suatu gerakan pembaharuan dengan mengevaluasi
yang menjadi penyebab mundurnya Islam dan mencari ide-ide pembaharuan dan ilmu
pengetahuan dari barat. Gerakan pembaharuan tersebut antara lain
- Gerakan Wahhabiyah yang diprakarsai
oleh Muhammad ibn Abdul Wahhab (1703-1787 M) di Arabia, Syah Waliyullah
(1703-1762) M di India dan Gerakan Sanusiyyah di Afrika Utara yang
dikomandoi oleh Said Muhammad Sanusi dari Al Jazair
- Gerakan penerjemahan karya-karya Barat
kedalam bahasa Islam dan pengiriman para pelajar muslim untuk belajar ke
Eropa dan Inggris
Dalam gerakan
pembaharuan sangat lekat dengan politik. Ide politik yang pertama muncul yaitu
Pan Islamisme atau persatuan Islam sedunia yang digencarkan oleh gerakan
Wahhabiyah dan Sanusiyah, setelah itu diteruskan dengan lebih gencar oleh tokoh
pemikir Islam yang bernama Jamaluddin Al Afghani (1839-1897).
Menurut Jamaluddin,
untuk pertahanan Islam, harus meninggalkan perselisihan-perselisihan dan
berjuang dibawah panji bersama dan juga berusaha membangkitkan semangat lokal
dan nasional negeri-negeri islam. Dengan ide yang demikian, ia dikenal atau
mendapat julukan bapak nasionalisme dalam Islam.
Gagasan atau ide Pan
Islamisme yang digelorakan oleh jamaluddin disambut oleh Raja Turki Usmani yang
bernama Abd. Hamid II (1876-1909) dan juga mendapat sambutan yang baik di
negeri-negeri Islam. Akan tetapi setelah Turki Usmani kalah dalam perang dunia
pertama dan kekhalifahan dihapuskan oleh Musthofa Kemal seorang tokoh yang
mendukung gagasan nasionalisme, rasa kesetiaan kepada Negara kebangsaan.
Di Wilayah Mesir,
Syiria, Libanon, Palestina, Hijaz, irak, Afrika Utara, Bahrein dan Kuwait,
nasionalismenya bangkit dan nasionalisme tersebut terbentuk atas dasar kesamaan
bahasa. Dalam penyatuan Negara arab dibentuk suatu liga yang bernama Liga Arab
yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1945.
Di India dibentuk
gerakan nasionallisme yang diwakili oleh Partai Kongres Nasional India dan juga
dibentuk komunalisme yang digagas oleh Komunalisme Islam yang disuarakan oleh
Liga Muslimin yang merupakan saingan bagi Partai Kongres nasional. Di India
terdapat pembaharu yang bernama Sayyid Ahmad Khan (1817-1898), Iqbal
(1876-1938) dan Muhammad Ali Jinnah (1876-1948).
Di Indonesia, terdapat
pembaharu atau partai politik besar yang menentang penjajahan diantaranya
a. Sarekat Islam (S I )
dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto berdiri pada tahun 1912 dan merupakan
kelanjutan dari Sarikat Dagang Islam yang didirikan oleh H. Samanhudi tahun
1911.
b. Partai Nasional
Indonesia (PNI) didirikan oleh Sukarno (1927)
c. Pendidikan nasional
Indonesia (PNI-baru) didirikan oelh Mohammad Hatta(1931)
d. Persatuan Muslimin
Indonesia (Permi) menjadi partai politik tahun 1932 yang dipelopori oleh
Mukhtar Luthfi
Munculnya gagasan
nasionalisme yang diiringi oleh berdirinya partai-partai politik tersebut
merupakan asset utama umat Islam dalam perjuangan untuk mewujudkan Negara
merdeka yang bebas dari pengaruh politik barat. Sebagai gambaran dengan
nasionalisme dan perjuangan dari partai-partai politik yang penduduknya
mayoritas muslim adalah Indonesia. Indonesia merupakan Negara yang mayoritas
muslim yang pertama kali berhasil memproklamirkan kemerdekaannya yaitu tanggal
17 Agustus 1945. Negara kedua yang terbebas dari penjajahan yaitu Pakistan.
Merdeka pada tanggal 15 agustus 1947 dengan presiden pertamanya Ali Jinnah.
Di wilayah timur tengah, Mesir resmi merdeka pada tahun 1992 dan benar-benar
merdeka pada tanggal 23 Juli 1952 dengan pimpinan pemerintahan yang bernama
Jamal Abd Naser. Irak merdeka tahun 1932, tetapi rakyatnya merasa merdeka baru
tahun 1958 dan Negara lain seperti Jordania, Syiria dan Libanon merdeka pada
tahun 1946
Di Afrika, Lybia merdeka pada tahun 1962, Sudan, Maroko merdeka tahun 1956
M, Aljazair tahun 1962. Negara lain yang merdekanya hamper bersamaan seperti
Negara Yaman Utara, Yaman selatan, dan Emirat Arab.
Di Asia Tenggara,
Malaysia, Singapura merdeka tahun 1957 dan Brunai Darussalam merdeka pada tahun
1984. Selain itu, Negara Islam yang dahulunya bersatu dalam Uni Soviet seperti
Turkmenia, Uzbekistan, Kirghistan, Khazakhtan Tajikistan dan Azerbaijan dan
Bosnia baru merdeka pada tahun 1992
2.1 Perkembangan
Islam, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Pada Abad Modern dan Gerakan Modern
Islam.
A. Perkembangan Islam, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Pada Abad Modern
Masa kebangkitan Islam
atau disebut dengan masa pembaharuan mulai menggeliat pada tahun 1800 M. Pada masa
tersebut kalangan kaum muslimin banyak yang mengerahkan pemikirannya untuk
kemajuan agama Islam. para Ulama, Cendekiawan muslim di berbagai wilayah Islam
banyak yang intens terhadap study Islam sehingga keortodokannya mulai
ditinggalkannya. Sehingga pada masa pembaharuan tersebut ilmu pengetahuan,
kebudayaan dan ajaran islam berkembang di berbagai Negara seperti Negara India,
Turki, Mesir.
Tokoh pembaharu yang
ternama adalah Muhammad ibn Abdul Wahab di Arabia dengan Wahabiyahnya pada
tahun 1703-1787 M. Gerakan ini memiliki pengaruh yang besar pada abad ke – 19.
Upaya dari gerakan ini adalah memperbaiki umat Islam sesuai dengan ajaran Islam
yang telah mereka campur adukkan dengan ajaran-ajaran tarikat yang sejak abad
ke 13 telah tersebar luas di dunia Islam.
Dalam bidang ilmu
pengetahuan, di Turki Usmani mengalami kemajuan dengan usaha-usaha dari Sultan
Muhammad II yang melakukan terhadap umat Islam di negaranya untuk dapat
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan upaya melakukan pembaharuan
dibidang pendidikan dan pengajaran, lembaga-lembaga Islam diberikan muatan
pelajaran umum dan upaya mendirikan “ Mektebi Ma’arif” guna menghasilkan tenaga
ahli dalam bidang administrasi dan “Mektebi Ulumil Edebiyet” guna menghasilkan
tenaga penterjemah yang handal serta upaya mendirikan perguruan tinggi dengan
berbagai jurusan seperti kedokteran, teknologi dan militer.
Pada tanggal 1 November
1923 kesultanan Turki dihapuskan dan diganti dengan Negara Republik dengan
presiden pertamanya yaitu Musttafa Kemal At Turk, IPTEK semakin maju. dan pada
waktu itu juga di India bermunculan cendekiawan muslim modern yang melakukan
usaha-usaha agar umat Islam mampu menguasai IPTEK seperti Sayid Ahmad Khan,
Syah Waliyullah , Sayyid Amir, Muhammad Iqbal, Muhammad Ali jinnah dan abdul
Kalam Azad. salah satu dari cendekiawan tersebut yang sangat menonjol dan besar
jasanya terhadap umat Islam adalah Sayid Ahmad Khan.
Penguasa Mesir yaitu
Muhammad Ali (1805-1849) dalam hal IPTEK agar maju berupaya dengan mengirimkan
para mahasiswa untuk belajar IPTEK ke perancis setelah lulus dijadikan pengajar
di berbagai perguruan tinggi seperti di universitas Al Azhar sehingga dengan
cepat IPTEK menyebar ke seluruh dunia Islam. Selain itu terdapat Universitas
Iskandariyah di kota Iskandariah yang memiliki fakultas kedokteran, Teknik,
Farmasi, Pertanian, Hukum, Perdagangan dan Sastra. Universitas Aiunusyam di
kairo, Universitas Assiut, Universitas Hilwan, universitas Suez, dan
Universitas “The American University in Cairo.
Pada perkembangan Islam
abad modern, umat islam timbul kesadarannya tentang pentingnya ajaran islam
yang sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW sehingga dapat
dijadikan sebagai pedoman hidup. karena umat Islam sudah jauh dari ajaran
Rasulullah SAW yaitu banyak penyimpangan-penyimpangan dari sumber asalnya,
penyakit bid’ah, tahayul, klenik, perdukunan, kemusrikan dll sangat merebak dan
hamper seperti kehidupan Jahiliyah. Dengan kondisi umat Islam tersebut maka
muncullah para pembaharu yaitu suatu gerakan pemurnian terhadap ajaran agama
Islam yang sesuai dengan ajaran yang bersumber pada Qur’an dan Hadits.
Dalam hal perkembangan
kebudayaan pada masa modern juga mengalami kemajuan di berbagai Negara Islam
(Negara yang mayoritas berpenduduk Islam seperti Mesir, Arab Saudi, Irak, Iran,
Malaysia, Brunai Darussalam, Kuwait dan Indonesia).
Dibidang arsitek, di
Arab Saudi mengalami perkembangan yang pesat. Pembangunan-pembagunan fisik
sangat dahsyat dari pembangunan jalan raya, jalan kereta, pelabuhan sampai
Maskapai penerbangan Internasional, perhotelan, peribadatan seperti Masjidil
Haram yang ditengah masjid terdapat Kakbah dan baitul Atiq, Hajar Aswad, Hijr
Ismail, Makam Ibrahim dan sumur Zam-Zam yang letahnya berdekatan dengan Kakbah.
Bangunan Masjidil Haram sangat luas, sangat indah dan megah.
Masjid Nabawi yaitu
Masjid yang indah dan megah. Di Iran terdapat bangunan yang indah yaitu berupa
bangunan arsitektur peninggalan Dinasti Qatar yaitu Istana Niavarand, pekuburan
Behesyti Zahra.
Dalam bidang Sastra
pada masa pembaharuan terdapat nama-nama sastrawan yang Islami di berbagai
Negara seperti sastrawan dan pemikir ulung yang lahir di Pakistan tahun 1877
dan wafat tahun 1938 bernama Muhammad Iqbal, Mustafa Lutfi Al Manfaluti tahun
1876-1926 yaitu sastrawan dan ulama al Azhar Mesir, Muhammad Husain Haekal
tahun 1888-1956 ia adalah seorang pengarang Mesir yang menulis Hayatu Muhammad,
Jamil Sidi Az Zahawi tahun 1863-1936 di Irak daln lain-lain.
Dalam bidang kaligrafi
di abad modern juga berkembang yaitu biasanya digunakan sebagai hiasan di
masjid, hiasan di rumah, perabotan rumah tangga dll dengan media seperti
kertas, kayu, kain, kulit, keramik dll.
B. Gerakan Modern Islam.
Pembaharuan dalam Islam
atau gerakan modern Islam yang lahir di Timur Tengah sangat berpengaruh
terhadap gerakan kebangkitan Islam di Indonesia. Pengaruh tersebut seperti
munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan modern di Indonesia pada awal
abad ke- 20. Organisasi atau kelembagaan dimaksud yaitu Jamiatul Khair (1905)
yang bertujuan izzul Islam wal Muslimin kejayaan Islam dan umatnya dengan
gerakannya yaitu mendirikan sekolah tingkat dasar dan mengirimkan anak muda
berprestasi ke Turki. Al Irsyad, yaitu bergerak dalam bidang pendidikan
pendirinya adalah Syekh Ahmad Sorkati dan para pedagang. Muhammadiyah, yaitu
didirikan oleh KH Ahmad Dahlan tanggal 18 november 1912 di Jogjakarta dengan
tujuan Menggapai Surga dengan ridha Allah SWT dan mencapai masyarakat yang
aman, damai, makmur, sejahtera dan bahagia disertai dengan nikmat Allah yang
melimpah ruah dengan baldatun tayyibatun wa rabbun gafur.
Persatuan Islam
didirikan oleh Ahmad Hasan dan M. Natsir di Bandung tahun 1920, kegiatan
utamanya tabligh, khotbah dan penerbitan guna memurnikan syari’at Islam. SDI
(Syarikat Dagang Islam) didirikan oleh Haji Saman Hudi di Solo tahun 1911. SDI
diubah menjadi PSI (Partai Serikat Islam ) dan tahun 1929 diubah lagi menjadi
PSII (Partai Serikat Islam Indonesia), semula bergerak dalam ekonomi dan
keagamaan kemudian berubah menjadi kegiatan politik. N U (Nahdhatul Ulama) yaitu
didirikan oleh KH Hasyim Asy’ ari tanggal 13 januari 1926 di Surabaya dengan
tujuan membangkitkan semangat juang para ulama di Indonesia. Matla’ul Anwar,
pendirinya adalah KH Yasin pada tahun 1905 di Banten dengan kegiatanyya berupa
sosial keagamaan dan pendidikan. Perti (Pergerakan Tarbiyah) didirikan oleh
Syekh Sulaiman Ar Rasuli pada tahun 1928 di Sumatera Barat. Kegiatannya
bergerak dalam bidang pendidikan, memberantas bid’ah, khurafat dan takhayul
serta taklid umat Islam.
2.3 Tokoh
tokoh pemimpin perkembangan Islam pada masa modern
A. Muhammad bin Abdul
Wahab
Ulama besar yang produktif yang lahir di Nejed Arab Saudi Salah satu
kitabnya yaitu Kitab Tauhid, sebuah kitab yang berisi tentang mengesakan Allah
SWT dengan membasmi praktek-praktek tahayul, bid’ah khurafat yang ada pada umat
islam dan mengajak untuk kembali ke ajaran tauhid yang sebenarnya. Gerakan
pembaharuan Abdul Wahab tersebut dikenal dengan Gerakan Wahabiyah.
pemimpin yang aktif berusaha mewujudkan
pemikirannya. Ia mendapat dukungan dari Muhammad Ibnu Su’ud dan putranya Abdul Aziz di Nejed. Paham-paham
Muhammad Abdul Wahab tersebar luas dan pengikutnya bertambah banyak sehingga di
tahun 1773 M mereka dapat menjadi mayoritas di Ryadh.
Di tahun 1787, beliau meninggaldunia tetapi ajaran-ajarannya
tetap hidup dan mengambil bentuk aliran yangdikenal dengan nama
Wahabiyah
Adapun pokok-pokok pemikiranya adalah:
1) Yang harus disembah hanyalah Allah dan orang-orang yang menyembahselain
Allah dinyatakan Musyrik.
2) Kebanyakan orang islam bukan lagi penganut paham Tauhid yangsebenarnya
karena mereka meminta pertolongan kepada selain Allah,melainkan kepada Syeh,
Wali atau kekuatan gaib. Orang Islam yangberprilaku demikian juga dikatakan
musyrik.
3) Menyebut nama Nabi, Syeh atau
malaikat sebagai pengantar dalam doa juga dikatakan syirik
4) Meminta syafaat selain kepada Allah juga syirik.
5) Bernazar kepada selain Allah juga syirik.
6) Pengetahuan selain dari Al-qur’an, Hadis dan Qiyas merupakan kekufuran.
7)Tidak mempercayai kepada Qada’ dan Qadar juga
merupakan kekufuran.
8) Menafsirkan Al-qur’an dengan Ta’wil atau interpretasi bebas jugatermasuk
kekufuran
Untuk mnegembalikan kemurnian Tauhid tersebut,
makam-makam yang banyak dikunjungi dengan tujuan mencari syafaat,
keberuntungan dan lain-lain yang membawakepada paham syirik, mereka berusaha
menghapuskan paham ini. Pemikiran MuhammadAbdul Wahab yang mempunyai pengaruh
pada perkembangan pemikiran pembaharuan diabad ke-19 adalah:
a. Hanya alquran dan hadis yang merupakan sumber asli ajaran-ajaran
Islam.Pendapat ulama bukanlah sumber
b. Taklid kepada ulama tidak dibenarkan. Pintu ijtihad senantiasa terbuka dan tidak tertutup
B. Rif’ah Badawi Rafi’
At Tahtawi
lahir di Tahta,merupakan pembaharu Islam yang pemikirannya yaitu menyerukan
kepada umat Islam agar menyeimbangkan antara dunia dan akhirat.
C. Jamaluddin Al afgani
(Iran, 1838-turki, 1897)
lahir di Asadabad, dengan pemikiran pembaharuannya
adalah supaya umat Islam kembali pada ajaran agama Islam yang murni ,
kepemimpinan otokrasi supaya diubah menjadi demokrasi, untuk mewujudkan
kemajuan masyarakat Islam yang dinamis agar kaum wanita bekerja sama dengan
kaum pria dan Gerakan Pan Islamisme yaitu penyatuan seluruh umat Islam.
Gagasannya mengilhami kaum
muslim di Turki, Iran, Mesir dan India. Meskipun sangat anti imperialisme
Eropa, ia mengagungkan pencapaian ilmu pengetahuan Barat. Ia tidak melihat
adanya kontradiksi antara Islam dan ilmu pengetahuan. Namun, gagasan
untuk mendirikan sebuah Universitas yang k husus mengajarkan ilmu pengetahuan
yang modern di Turki menghadapai tantangan yang kuat dari para ulama’. Pada
ahkirnya ia diusir dari Negara tersebut.
D. Muhamada
Abduh (Mesir 1849-1905) dan Muhamad Rasyid Rida (Suriah 1865-1935)
yaitu pembaharu Islam
di Mesir penerus dari gerakan Wahabi dan Pan Islamisme Beliau bersama muridnya
yang bernama Muhammad Rasyid Rida menerbitkan jurnal “Al Urwatu Wustsqa” Selain
itu Muhammad Abdul juga menyusun kitab yang berjudul “ Ar Risalah at Tauhid”
Guru dan murid tersebut mengunjungi beberapa negara Eropa dan amat terkesan
dengan pengalaman mereka disana. Rasyid Rida mendapat pendidikan Islam
tradisisonaldan menguasai bahasa asing ( prancis dan turki) yang menjadi jalan
masuknya untuk mempelajari ilmu pengetahuan secara umum. Oleh karena itu,
tidak sulit bagi Rida untuk bergabung dengan gerakan pembaruan Al Afgani
dan Muhamad Abduh dan diantaranyamelalui penerbitan jurnal Al Urwah Al Wustha
yang diterbitkan di paris dan disebarkan di mesir.
Muhamd Abduh sebagaimana Muhamad Abdul Wahab dan Jamaluddin AlAfgani,
berpendapat bahwa masuknya bermacam bid’ah kedalam ajran Islam membuatumat
Islam lupa akan ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya. Bid’ah itulah
yangmenjauhkan masyarakat Islam dari jalan yang sebenarnya.
E. Sayyid Qutub (Mesir 1906-1966)
yaitu ulama dan tokoh
gerakan pembaharuan yang menyelaraskan antara urusan akhirat dengan urusan
duniawi dan bersama Yusuf Qardhawi menekankan perbedaan antara modernisasi
dengan pembaratan.
Jika modernisasiyag dimaksud bukan berarti upaya pembaratan dan memiliki
batasan pada pemanfaatan ilmu pengetahuan modern serta penerapan teknologinya,
Islam tidak menolaknya bahkan mendukungnya. Pandangan al Qardawi ini cukup
mewakili pandangan mayoritas kaum muslimin. Secara umum dunia Islam relative
terbuka untuk menerima ilmu pengetahuan dan teknologi sejauh memperhitungkan
manfaat praktisnya. Pandangan ini kelak terbukti dan tetap bertahan hingga kini
di kalangan muslim. Akan tetapi, di kalangan pemikir yang ,mempelajari
sejarah dan filsafat ilmu pengetahuan, gagasan seperti ini tidak cukup
memuaskan mereka.
F. Sirsayid Ahmad Khan (India 18817-1898)
Sir Sayid Akhmad Khan lahir di Delhi India adalah pembaharu yang produktif
dengan berbagai karya diantaranaya Tarikhi Sarkhasi Bignaur berisi catatan
kronologi pemeberontakan di Bignaur, Asbab Baghawat Hind, The Causes of the
Indian Revolt (sebab-sebab revolusi India, Risalat Khair Khawahan Musulman
risalah tentang orang-orang yang setia, dan Akhkam Ta’aam Ahl al Kitab hukum
memakan makanan ahli kitab.
Selain itu Beliau juga mendirikan Sekolah Inggris di Mudarabad,
sekolah Muslim University of Aligarth, membentuk Muhammedan Educational
Conference dan mendirikan The Scientific Society lembaga penerjemah IPTEK ke
bahasa Urdu serta menerbitkan majalah bulanan Tahzib al Akhlaq dan
lain-lainnya.
Seperti Al afgani,ia menyerukan kaum muslim untuk meraih ilmu pengetahuan
modern. Akan tetapi,berbeda dengan al Afgani ia melihat adanya kekuatan yang
membebaskan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Kekuatan pembebas itu
antara lain, penjelasan mengenai suatu peristiwa dengan sebab-sebab yang
bersifat fisik materiil. Di barat nilai-nilai ini telah membebaskan orang dari
tahayul dan cengkraman kekuasaan gereja.
Kini dengan semangat yang sama Ahmad Khan merasa wajib membebaskan
kaum muslimdengan melenyapkan unsur yang tidak ilmiah dari pemahaman terhadap
Al qur’an. Ia amat serius dengan upaya ini, antara lain: menciptakan sendiri
metode baru penafsiran Alqur’an. Hasilnya adalah teologi yang memiliki karakter
atau sifat ilmiah dalam tafsir Al qur’an.
G. Sir Muhamad Iqbal (Punjab 1873-1938)
Muhammad Iqbal yaitu seorang muslim India dengan karyanya The
Reconstruction of Religius Though in Islam (pembangunan kembali pemikiran
keagamaan dalam islam).
Merupakan seorang muslim pertama di anak benua India yang sempat mendalami
pemikiran barat modern dan memiliki latar belakang yang bercorak tradisisonal
islam.
H.
Toha Husain (Mesir selatan 1889-1973)
Adalah seorang sejarawan dan filusuf yang sangat
mendukung gagasan Muhamad AliPasya. Ia merupakan pendukung modernism yang
gigih. Pengadopsian terhadap ilmu pengetahuan modern tidak hanya penting dari
sudut nilai praktis (kegunaan) nya saja,tetapi juga sebagai perwujudan suatu
kebudayaan yang amat tinggi. Pendanganya dianggap sekularis karena
mengunggulkan ilmu pengetahuan.
2.4 Hikmah Mempelajari Sejarah Perkembangan Islam Pada Abad Modern
1. Sejarah dikemukakan dalam Al Qur’an
sebagai kisah atau peristiwa yang dialamiumat manusia di masa lalu. Orang yang
tidak mau mengambil hikmah dari sejarah mendapat kecaman karena
mereka tidak mendapat pelajaran apapun dari kisah dalamAl Qur’an. Melalui
sejarah, kita dapat mencari upaya antisipasi agar kekeliruan yangmengakibatkan
kegagalan di masa lalu tidak terulang di masa yang akan datang.
2. Pelajaran yang dapat diambil dari
sejarah dapat menjadi pilihan ketika mengambil sikap.
Bagi orang yang mengambil jalan sesuai dengan ajaran dan petunjuk Nya,orang tersebut akan mendapat keselamatan
3. pembaruan akan memberi
manfaat berupa inspirasi unutk mengadakan perubahan-perubahan sehingga
suatu pekerjaan akan menajdi lebih efektif dan efisien
4. dalam sejarah, dikemukakan pula masalah sosial dan politik
yang terdapat di kalanganbangsa-bangsa
terdahulu. Semua itu agar menjadi perhatian dan menjadi pelajaranketika
menghadapi permasalahan yang mungkin akan terjadi
5. pembaruan mempunyai pengaruh besar pada
setiap pemerintahan. Sebagai contoh,pada zaman Sultan Mahmud II sadar bahwa
pendidikan madrasah tradisional tidak sesuai lagi dengan
tuntutan zaman abad ke-19. oleh karena itu, dibuatlah pembaruan-pembaruan di bidang pendidikan yang memasukkan
unsur ilmu pengetahuan umumke dalam sistem pendidikan negara tersebut.
6. corak atau bentuk negara dianggap
kalangan tertentu bukan persoalan agama, tetapipersoalan duniawi
sehingga hal tersebut diserhakan kepada manusia untuk menentukannya. Hal
seperti ini dilakukan oleh Mustafa Kemal Pasya dalam menghapus sistem
kekhilafan dari kerajaan Usmani.
2.5 Pengaruh gerakan modernisasi
islam terhadap perkembangan islam di Indonesia
1. Bidang Akidah : gerakan ini berusaha melakukan
pembaruan karena banyak paham yg tidak sesuai dgn ajaran Islam, antara
lain paham fatalisme, masuknya budaya syirik, takhayul, bidah, dan khurafatkedalam ajaran Islam.
2.Bidang Politik : Melakukan pembaruan dgn tujuan
membebaskanwilayah INA dari cengkraman
penjajahan Belanda.
3. Bidang Pendidikan : melakukan pembaruan dgn cara melakukanperubahan
kurikulum pendidikan dan memadukan pendidikan modern.
4. Bidang Ekonomi : melakukan
pembaruan dengan tujuan untuk menyaingi perdagangan orang-orang nonpribumi yang
menguasai ekonomi Indonesia
NILAI POSITIF GERAKAN MODERNISASI ISLAM
1. NILAI PERSATUAN, mempunyai nilai dasar
untuk menjalinpersatuandan kesatuan umat Islam yang selama ini terpecah
karenaperbedaan paham danaliran.
2. NILAI SOLIDARITAS, mengandung nilai ukhuwah
Islamiyahyaitupersaudaraan berdasarkan rasa senasib seperjuangan untuk
membelaIslamdalam suka dan duka.
3. NILAI PEMBARUAN, nilai-nilai tajdid yang
meliputi aspek agamayangbebas dari takhayul, bidah, khurafat, aspek ekonomi,
dan aspek politik.
4. NILAI JIHAD, mengandung nilai perjuangan kerena
ingin menemukankembali ajaran Islam yg penuh dgn dinamika perjuangan.
5. NILAI KEMERDEKAAN,mengandung nilai kemerdekaan
terutama kemerdekaan berpikir
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Indonesia adalah sebuah negara besar yang memiliki
penduduk ratusan juta jiwa. Indonesia juga adalah negara yang mayoritas
penduduknya memeluk agama Islam. Menurut sebuah perhitungan manusia Muslim
Indonesia adalah jumlah pemeluk agam Islam terbesar di dunia. Jika dibanding
dengan negara-negara Muslim lainnya, maka penduduk Muslim Indonesia dari segi
jumlah tidak ada yang menandingi. Jumlah yang besar tersebut sebenarnya
merupakan sumber daya manusia dan kekuatan yang sangat besar, bila mampu
dioptimalkan peran dan kualitasnya. Jumah yang sangat besar tersebut juga mampu
menjadi kekuatan sumber ekonomi yang luar biasa. Jumlah yang besar di atas juga
akan menjadi kekuatan politik yang cukup signifikan dalam percaturan nasional.
Dan gerakan pembaruan yang menyebabkan lahirnya
organisasi keagamaan pada mulanya bersifat keagamaan, tetapi seiring dengan
kondisi masyarakat pada saat itu kemudian menjelma menjadi kegiatan
politik yang menuntut kemerdekaan Indonesia dan hal tersebut dirasakan
mendapat pengaruh yang signifikan dari pemikir-pemikir para pembaru Islam,
baik di tingkat nasional maupun internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar