ILMU
KEALAMAN DASAR
BEBERAPA
TEKNOLOGI PENTING
Disusun oleh:
YENI GUSPITA SARI 1303575
DOSEN : DRS. ARDI, M.Si
SEKSI 49770
SELASA, 07.00-08.40
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas Ilmu Alamiah Dasar. Selain itu, penyusunan
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai beberapa teknologi
penting. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Ardi M.Si
selaku dosen mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar yang telah membimbing kami agar
dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami
menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih
baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini
bermanfaat untuk kami dan untuk pembaca.
Padang, 26 November 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................ 2
Daftar Isi....................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 4
1.1
Latar
Belakang Masalah..................................................................... 4
1.2
Rumusan
Masalah.............................................................................. 4
1.3
Tujuan
Penulisan................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 5
2.1
Bioteknologi...................................................................................... 5
A.
Pengertian
Bioteknologi.............................................................. 5
B.
Jenis
atau Cabang Ilmu Bioteknologi.......................................... 5
C.
Gelombang
Perkembangan Bioteknologi.................................... 7
D.
Perkembangan
Bioteknologi menurut Periode............................ 8
E.
Peran
Bioteknologi...................................................................... 9
F.
Dampak
Bioteknologi................................................................. 11
2.2
Teknologi
Informasi......................................................................... 15
A.
Pengertian
Informasi dan Teknologi Informasi............................ 15
B.
Fungsi
Teknologi Informasi......................................................... 17
C.
Manfaat
Teknologi Informasi....................................................... 18
D.
Dampak
Teknologi Informasi / Internet....................................... 19
2.3
Teknologi
Kearifan Lokal............................................................... 20
A.
Pengertian
Kearifan Lokal........................................................... 20
B.
Jenis-Jenis
Kearifan Lokal............................................................ 20
C.
Fungsi
Kearifan Lokal.................................................................. 21
BAB III PENUTUP..................................................................................... 22
3.1
Kesimpulan......................................................................................... 22
3.2
Saran................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Hal yang paling mendasar yang
mendasari perbedaan jaman dahulu dan jaman sekarang adalah teknologi. Tentunya
tak bisa kita pungkiri bahwa teknologi saat ini sudah menjadi kebutuhan primer
kita. Bukannya saat ini manusia tidak bisa hidup normal tanpa teknologi, kita
pun masih bisa hidup normal, akan tetapi aktifitas sehari-hari kita tidak akan
semudah dibandingkan dengan ketika kita membumbui aktifitas kita sehari-hari
dengan apa yang dinamakan teknologi.
Dengan adanya teknologi, aktifitas
kita sehari-hari dapat dengan lebih mudah kita lakukan. Dengan teknologi, kita
bisa mengefisiensikan waktu guna menyelesaikan pekerjaan yang lain secara
instan. Akan tatapi kita harus mengetahui konsekuensi segala sesuatu yang
instan. Segala yang instan juga memiliki dampak negatif yang bukan main
bahayanya. Sebagai orang yang bijak dan mengetahui hal yang bajik, kita harus
mempunyai prinsip untuk menguasai teknologi, bukan dikuasai teknologi sehingga
kita memperbudak teknologi, bukan diperbudak teknologi.
Seiring dengan perkembangan jaman
dan kebutuhan manusia, ilmu teknologi pun berkembang dengan dinamis guna
tuntutan-tuntutan tersebut sehingga teknologi mempunyai sub-sub atau cabang
disiplin ilmu antara lain bioteknologi, teknologi informasi, dan teknologi
kearifan lokal.
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
perkembangan bioteknologi?
2.
Bagaimana
perkembangan teknologi informasi?
3.
Bagaimana
perkembangan teknologi kearifan lokal?
1.3
Tujuan
Penulisan
1. Mengetahui perkembangan bioteknologi
2. Mengetahui perkembangan teknologi informasi
3. Mengetahui perkembangan teknologi kearifan lokal
BAB II
BEBERAPA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENTING
I.
BIOTEKNOLOGI
A.
Pengertian
Bioteknologi
Bioteknologi adalah terapan biologi yang melibatkan disilin ilmu
mikrobilogi, biokimia, genetika, dan biologi monokuler. Definisi bioteknologi
secara klasik atau konvensional adalah teknologi yang memanfaatkan agen hayati
atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan jika ditinjau secara modern,
bioteknologi adalah pemanfaatan agen hayati atau bagian-bagian yang sudah
direkayasa secara in vitro untuk menghasilkan barang dan jasa pada skala
industri.
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara
negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi
semisal rekayasa
genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakansel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh
penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat
disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme
melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi
fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau
merekayasa gen pada organisme tersebut.
B. Jenis atau Cabang Ilmu Bioteknologi
Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa
diantaranya diasosikan dengan warna, yaitu:
1) Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang mempelajari aplikasi bioeknologi
di bidang medis. Cakupannya meliputi seluruh spektrum pengobatan manusia,
mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan
organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk
pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik
dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal.
2) Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) adalah bioteknologi yang diaplikasikan dalam industri seperti
pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme seperti bakteri dan khamir/ragi, enzim-enzim juga organisme-organisme yang lebih baik telah tercipta untuk
memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri. Pelindian (bleaching)
minyak dan mineral dari tanah untuk meningkakan efisiensi pertambangan, dan
pembuatan bir dengan khamir.
3) Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan.[
Di bidang pertanian, bioteknoogi telah berperan dalam menghasilkan
tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman
yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di bidang
peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai "bioreaktor"
untuk menghasilkan produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam
telah digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel
tubuh mengenali dan melawan senyawa asing (antigen).
4) Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik/perairan yang mengendalikan
proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik. Salah satu contoh yang paling
tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam
kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang
dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan
bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan
penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang
lain. Contoh lainnya adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan
secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam
waktu singkat.
C.
Gelombang
perkembangan bioteknologi
1.
Gelombang
pertama. Tahap ini dikenal juga sebagai era pra-pasteur, yang dicirikan oleh
pemanfaatan mikroba ( bakteri, kapang, khamir ) untuk pengawetan dan atau
pembuatan makanan/ minuman. Minuman khas Jepang ( sake ), bir,
anggur, keju,yoghurt, dan pangan tradisional dari Indonesia ( tempe, oncom,
kecap ) merupakan contoh hasil proses bioteknologis tradisional. Sampai tahun
1920-an, penggunaan mikroba juga dikembangkan untuk produksi bahan kimia (
aseton, butanol, asam sitrat ) dan biomassa.
2.
Gelombang
kedua. Bioteknologi generasi kedua ini dimulai ketika
ditemukanpenisilin oleh Fleming ( 1929 ) dan permulaan pengusahaannya
dalam bentuk industri pada tahun 1944. Pada era ini ( dan sampai sekarang )
kegiatan bioteknologi diwarnai oleh proses produksi industri antibiotika,
vitamin, dan asam-asam organik dengan fermentasi. Generasi kedua ini juga
dikenal sebagai era antibiotika.
3.
Gelombang
ketiga. Bioteknologi generasi ketiga melejit secara pesat pada paruh tahun
1970-an dengan diterapkannya rekayasa genetika untuk memanipulasi dan
memperbaiki sifat organisme sebagai “agen” yang berperan penting dalam
bioindustri. Berbagai produk farmasi dan kedokteran yang bernilai tinggi
seperti interferon, hormon, dan vaksin diproduksi berkat rekayasa genetik ini.
Teknologi hibridoma yang ditemukan Kohler dan Milstein (1975) membuka era ini
untuk produksi antibodi monoklonal. Kekhasan ini menyebabkan tahapan ini juga
dinamai bioteknologi baru.
4.
Gelombang
keempat. Gelombang ini dicirikan dengan perekayasaan struktur enzim ( tiga
dimensi ) yang dikaji dalam bidang protein engineering. Perkembangan
proses bioteknologis tidak lepas dari peran enzim sebagai biokatalis.
Pengkajian sifat dan kinetika reaksi enzimatik dan perkembangan peralatan
analisis, seperti kristalografi sinar X dan spektrofotometer massa yang
ditopang oleh rekayasa genetik telah memunginkan ahli biokimia merekayasa enzim
sesuai sifat yang diinginkan. Generasi kempat ini juga dikenal sebagai era
rekayasa enzim / protein.
Bioteknologi juga berperan sangat besar dalam kehidupan manusia.Orang
Sumeria dan Babilonia telah menikmati bir sejak 6000 tahun sebelum masehi.
Orang Mesir telah membuat adonan kue asam sejak 4000 tahun sebelum masehi.
Bukti bahwa organisme sanggup melakukan fermentasi didapat dari studi awal
L. Pasteur (1857-1876), sehingga Pasteur disebut bapak bioteknologi. Pada
masa kini, bioteknologi bukan hanya dimanfaatkan dalam industri
makanan tetapi telah meluas dalam berbagai bidang, seperti rekayasa
genetika, penanggulangan populasi, penciptaan sumber energi, penemuan bahan
medis maupun farmasi, dan lain-lain.
D.
Perkembangan
bioteknologi menurut periodenya
1.
Periode
bioteknologi tradisional ( sebelum abad ke-15 M ) Dalam periode ini
telah ada teknologi pembuatan minuman bir dan anggur menggunakan ragi (6000 SM), mengembangkan roti dengan ragi (4000 SM), dan pemanfaatan ganggang sebagai sumber makanan yang dilakukan oleh bangsa aztek (1500 SM).
telah ada teknologi pembuatan minuman bir dan anggur menggunakan ragi (6000 SM), mengembangkan roti dengan ragi (4000 SM), dan pemanfaatan ganggang sebagai sumber makanan yang dilakukan oleh bangsa aztek (1500 SM).
2.
Periode
bioteknologi ilmiah ( abad ke-15 sampai ke-20 M), Periode ini
ditandai dengan adanya beberapa peristiwa berikut ini :
ditandai dengan adanya beberapa peristiwa berikut ini :
a.
Tahun
1670 : usaha penambangan biji tembaga
dengan bantuan mikrob di Rio Tinto, Spanyol.
b.
Tahun
1686 : Penemuan mikrosop oleh Antony van
Leeuwenhoek yang juga menjadi manusia pertama yang dapat melihat mikroba.
c.
Tahun
1870 : Louis pasteur menemukan adanya mikrob
dalam makanan dan minuman.
d.
Tahun
1890 : alkohol dapat dimanfaatkan sebagai
bahan bakar motor.
e.
Tahun
1897 : penemuan enzim dari ekstrak ragi
yang dapat mengubah gula menjadi alkohol oleh Eduard Buchner.
f.
Tahun
1912 : pengelolahan limbah dengan menggunakan
mikrob.
g.
Tahun
1915 : produksi aseton, butanol, dan
gliserol dengan menggunakan bakteri.
h.
Tahun
1928 : penemuan zat antibiotik penisilin
oleh Alexander Fleming
i.
Tahun
1994 : Produksi besar-besaran
penisilin
j.
Tahun1953 : penemuan struktur asam deoksiribo nukleat (
ADN ) oleh Crick dan Watson .
3.
Periode
bioteknologi modern ( abad ke-20 M sampai sekarang)
Periode ini diawali dengan penemuan
teknik rekayasa genetik pada tahun 1970-an. Era rekayasa genetik dimulai dengan
penemuan enzim endonuklease restiksi oleh Dussoix dan Boyer. Dengan adanya
enzim tersebut memungkinkan kita dapat memotong ADN pada posisi tertentu,
mengisolasi gen dari kromosom suatu organisme, dan menyisipkan potongan ADN
lain ( dikenal dengan teknik ADN rekombinan). Setelah penemuan enzim
endonuklease restriksi, dilanjutkan dengan program bahan bakar alkohol dari
brazil, teknologi hibridoma yang menghasilkan antibodi monoklonal (1976),
diberikannya izin untuk memasarkan produk jamur yang dapat dikonsumsi manusia
kepada Rank Hovis Mc. Dougall (1980). Peran teknologi rekayasa genetik pada era
ini semakin terasa dengan diizinkannya penggunaan insulin hasil percobaan
rekayasa genetik untuk pengobatan penyakit diabetes di Amerika Serikat pada
tahun 1982. insulin buatan tersebut diproduksi oleh perusahaan Eli Lilly dan
Company. Hingga saat ini, penelitian dan penemuan yang berhubungan dengan
rekayasa genetik terus dilakukan. Misalnya dihasilkan organisme transgenik
penelitian genom makhluk hidup.
E.
Peran
Bioteknologi
1.
Bayi
Tabung
Banyak
pasangan suami istri yang tidak dapat memperoleh keturunan, karena
spermatozoa dan ovum tidak dapat bertemu karena hal-hal tertentu. Untuk
mengatasinya, spermatozoa dan ovum dapat dipertemukan di dalam tabung (in
vitro=di dalam tabung). Caranya, ovum istri dan spermatozoa suami diambil.
Untukmemperoleh ovum dalam jumlah banyak, si istri disuntik dengan hormon
agar menghasilkan beberapa ovum. Ovum dan spermatozoa simasukkan ke dalam
cawan petri berisi medium yang sesuai dengan suhu tubuh. Maka terjadilah
fertilisasi in vitro membentuk zigot. Zigot berkembang menjadi
embrio. Embrio yang baik dipelihara dan yang jelek disisihkan. Embrio yang
memenuhi syarat dimasukkan ke dalam rahim agar berkembang menjadi janin di
dalam rahim (invivo=di dalam tubuh). Bayi yang lahir dengan cara demikian
disebut bayi tabung.Bayi tabung yang pertama bernama Lousie Brown,
dilahirkan di Inggris tanggal 25 Juli 1978. Teknik ini umumnya melanggar
etika sehingga jarang digunakan.
2.
Rekayasa
Genetika
Sifat
makhluk hidup tersimpan dalam gen. Gen adalah penentu sifat yang ada di
kromosom. Jika gen diubah, maka sifat makhluk hidup itu juga
ikutberubah. Karena itu, para ilmuwan berusaha untuk merubah-rubah gen makhluk
hidup agar memperoleh organisme baru dengan sifat yang
dikehendaki. Kegiatan memanipulasi gen untuk mendapatkan produk
baru dengan mengubah-ubah gen makhluk hidup disebut Rekayasa
Genetika. Contoh penggunaan rekayasa genetika adalah pembuatan insulin.
Gen penghasil insulin manusi dipotong dari DNA manusia dengan enzim. Gen
tersebut lalu disambungkan pada plasmid bakteri E. coli.
hasil sambungan plasmid dan gen insulin lalu dimasukkan ke
dalam bakteri E. coli. Bakteri tersebut dipelihara di dalam medium
khusus sehingga berkembang biak dengan cepat dan dapat memproduksi insulin
manusia. Insulin yang dihasilkan ditampung untuk dijual pada penderita
kencing manis (Diabetes Melitus).
3.
Tanaman
transgenik
Tanaman
trasngenik sebenarnya merupakan salah-satu produk dari rekayasa genetika
yang dilakukan terhadap tumbuhan. Tanaman ini menjadi penting karena
dewasa ini sebagian besar produk yang dikembangkan oleh industri
bioteknologi lebih banyak kepada tanaman budidaya yang memiliki nilai jual
besar. Teknik pembuatan tanaman transgenik tidak jauh berbeda dengan
pembuatan insulin. Sifat yang biasanya dimasukkan ke dalam tanaman adalah
anti hama, anti gulma, mampu memproduksi protein tertentu, dan lain
sebagainya.
4.
Pengklonan
Pengklonaan
sebenarnya bukan barang baru dalam bioteknologi. Pengklonaan terhadap tumbuhan
sebenarnya telah dilakukan berkali-kali sejak jaman dahulu. Pengklonaan
paling sederhana dapat kita lihat di perkebunan ketela pohon. Ketela pohon
yang ditanam menggunakan metode stek memiliki informasi genetik yang
sama dengan induknya. Pengklonaan pada dasarnya merupakan usaha menghasilkan
individu-individu yang seragam. Hal ini dapatdilakukan dengan stek, cangkok,
bahkan kultur jaringan pada tumbuhan. Meskipun pengklonaan
sering dilakukan terhadap tumbuhan, cara yang sama
tidak bisa dilakukan pada hewan.
Dahulu, para
ilmuwan berpendapat hal initerjadi karena sel hewan yang sudah dewasa
telah kehilangan kemampuanberdiferensiasi (totipotensi). Hilangnya
totipotensi ini menyebabkan sel hewan tidak dapat membelah dan
berkembang menjadi individu baru. Tetapi Mintz dan Gurdon dalam
penelitiannya masing-masing berhasil membuktikan bahwa ketidakmampuan sel
hewan dewasa untuk berdiferensiasi disebabkan oleh lingkungan sitoplasma
selnya. Gordon mengambil inti sel dari sel usus katak kemudian
ia masukkan ke dalam sel telur yang telah dihilangkan intinya dengansinar
ultraviolet. Sel telur ini lalu berkembang menjadi berudu, lalu menjadi
katak dewasa. Katak dewasa ini merupakan klona dari katak pemberi sel
usus. Inilah pengklonaan yang pertama dilakukan.
F.
Dampak
Bioteknologi
a.
Dampak Positif Bioteknologi
1) Pada bidang pangan
Bioteknologi
memainkan peranan penting dalam bidang pangan yaitu dengan memproduksi makanan
dengan bantuan mikroba (tempe, roti, keju, yoghurt, kecap, dll)
2) Bidang Kesehatan
Bioteknologi
juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya dalam pembuatan antibodi
monoklonal, pembuatan vaksin, terapi gen dan pembuatan antibiotik. Proses
penambahan DNA asing pada bakteri merupaka prospek untuk memproduksi hormon
atau obat-obatan di dunia kedokteran. Contohnya pada produksi hormon insulin,
hormon pertumbuhan dan zat antivirus yang disebut interferon. Orang yang
menderita diabetes melitus membutuhkan suplai insulin dari luar tubuh. Dengan
menggunakan teknik DNA rekombinan, insulin dapat dipanen dari bakteri. Beberapa
penyakit menurun atau kelainan genetik dapat disembuhkan dengan cara
menyisipkan gen yang kurang pada penderita, cara ini dikenal dengan istilah
terapi gen. Berikut penerapan bioteknologi pada bidang kesehatan: Jenis mikroorganisme
Produk asam amino Vitamin Corynebacterium glutamicum Treonin dan lisin -
Brevibacterium sp. Glutamat - Micrococcus glutamicus lisin - Pseudomonas sp. -
Vitamin B12 Propinionicbacterium - Vitamin B12 Ashbya gossypii - Riboflamin
Streptomyces oliveus – Kobalamin
3) Bidang Lingkungan
1. Menghasilkan energi berupa bahan bakar yang ramah
lingkungan, misalnya etanol dan biogas (gas metana)
2. Pengolahan berbagai macam limbah, misalnya limbah
industri, limbah plastik dan pencemaran air yang disebabkan oleh minyak melalui
bioremediasi
4) Bidang Pertanian
Adanya
perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan dengan teknik modifikasi genetik dengan
bioteknologi melalui rekayasa genetika untuk memperoleh varietas unggul,
produksi tinggi, tahan hama, patogen, dan herbisida. Dalam bidang pertanian
telah dapat dibentuk tanaman dengan memanfaatkan mikroorganisme dalam fiksasi
nitogen yang dapat membuat pupuknya sendiri sehingga dapat menguntungkan pada
petani. Hama tanaman merupakan salah satu kendala besar dalam budidaya tanaman
pertanian. Untuk mengatasinya, selama ini digunakan pestisida. Namun ternyata
pestisida banyak menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain matinya
organigme nontarget, keracunan bagi hewan dan manusia, serta pencemaran
lingkungan.
5) Pengolahan Limbah
Penanggulangan
sampah dapat dilakukan dengan cara didaur ulang. Salah satu contoh proses daur
ulang sampah yang telah diuji pada beberapa sampah tumbuhan adalah proses
pirolisis, yaitu proses dekomposisi sampah dengan suhu tinggi pada kondisi
tanpa oksigen (anaerob). Dengan cara ini sampah dapat
diubah menjadi arang, gas (misalnya metana), dan bahan anorganik. Bahan-bahan
tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar. Keunggulan dari bahan
bakar hasil proses ini adalah kandungan sulfur yang rendah sehingga dapat
mengurangi pencemaran udara. Bahan dari pembakaran makroorganik (dari hewan,
tumbuhan, manusia), denagn bantuan mikroorganisme (misalnya bakteri dan jamur),
dengan bantuan hewan-hewan kecil disebut kompos. Dalam pembuatan kompos sangat
diperlukan mokroorganisme. Jenis mikroorganisme yang diperlukan dalam pembuatan
kompos tergantung pada bahan organik yang digunakan serta proses yang
berlangsung (misalnya proses itu secara aerob atau anaerob).
Selama proses pengomposan, terjadi penguraian terhadap
selulosa dan pembentukan asam organik, terutama asam humat. Asam humat penting
dalam pembentukan humus. Hasil pengomposan terutama bermanfaat sebagai pupuk.
Dengan perkembangan bioteknologi, kini pencemaran lingkungan dapat semakin dikurangi
dengan berbagai teknik pengolahan limbah, misalnya pengolahan minyak, air
limbah dan plastik.
b.
Dampak negatif bioteknologi
1)
Dampak terhadap kesehatan Produk-produk hasil rekayasa
genetika memiliki resiko potensial sebagai berikut:
1.
Gen sintetik dan produk gen baru yang berevolusi dapat menjadi
racun dan atau imunogenik untuk manusia dan hewan.
2.
Rekayasa genetik tidak
terkontrol dan tidak pasti, genom bermutasi dan bergabung, adanya kelainan
bentuk generasi karena racun atau imunogenik, yang disebabkan tidak stabilnya
DNA rekayasa genetik.
3.
Virus di dalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit mungkin
diaktifkan oleh rekayasa genetik.
4.
Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen oleh transfer gen
horizontal, membuat tidak menghilangkan infeksi.
5.
Meningkatkan transfer gen horizontal dan rekombinasi, jalur utama
penyebab penyakit.
6.
DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom dan kekuatan
sebagai promoter sintetik yang dapat mengakibatkan kanker dengan pengaktifan
oncogen (materi dasar sel-sel kanker).
7.
Tanaman rekayasa genetik tahan herbisida mengakumulasikan
herbisida dan meningkatkan residu herbisida sehingga meracuni manusia dan
binatang seperti pada tanaman.
2)
Dampak terhadap lingkungan
a.
Tidak ada perluasan lahan, sebaliknya lahan kedelai rekayasa
genetik menurun sampai 20 persen dibandingkan dengan kedelai non-rekayasa
genetik. Bahkan kapas Bt di India gagal sampai 100 persen.
b.
Tidak ada pengurangan pengunaan pestisida, sebaliknya penggunaan
pestisida tanaman rekayasa genetik meningkat 50 juta pound dari 1996 sampai
2003 di Amerika Serikat.
c.
Tanaman rekayasa genetik merusak hidupan liar, sebagaimana hasil
evaluasi pertanian Kerajaan Inggris.
d.
Bt tahan pestisida dan roundup tahan herbisida yang merupakan dua
tanaman rekayasa genetik terbesar praktis tidak bermanfaat.
e.
Area hutan yang luas hilang menjadi kedelai rekayasa genetik di
Amerika Latin, sekitar 15 hektar di Argentina sendiri, mungkin memperburuk
kondisi karena adanya permintaan untuk biofuel. Meluasnya kasus bunuh diri di
daerah India, meliputi 100.000 petani antara 1993-2003 dan selanjutnya 16.000
petani telah meninggal dalam waktu setahun.
f.
Pangan dan pakan rekayasa genetik berkaitan dengan adanya kematian
dan penyakit di lapangan dan di dalam tes laboratorium.
g.
Herbisida roundup mematikan katak, meracuni plasenta manusia dan
sel embrio. Roundup digunakan lebih dari 80 persen semua tanaman rekayasa
genetik yang ditanam di seluruh dunia.
h.
Kontaminasi transgen tidak dapat dihindarkan. Ilmuwan menemukan
penyerbukan tanaman rekayasa genetik pada non-rekayasa genetik sejauh 21
kilometer.
3)
Dampak terhadap etika moral
a.
seorang nenek melahirkan cucunya dari embrio cucu yang dibekukan
dalam tabung pembeku karena ibunya tidak mampu hamil karena penyakit tertentu.
Kemudian di masyarakat timbul sebuah pertanyaan "anak siapa bayi
tersebut?"
b.
Pasangan suami istri menunda kehamilan. sperma suami dititipkan di
bank sperma. beberapa tahun setelah suami meninggal, sang janda ingin
mengandung anak dari almarhum suaminya. Dia mengambil sperma yang dititipkan di
bank sperma. Bagaimanakah staus dari anak tersebut ?, Bolehkah wanita tersebut
mengandung anak dari suami yang telah meninggal ?.
c.
meminta sperma oranng lain di bank sperma untuk difertilisasi di
dalam rahim wanita merupakan pelanggaran atau bukan ?
4)
Dampak ekonomi
Terdapat
suatu kecenderungan bahwa bioteknologi tidak terlepas dari muatan ekonomi.
Muatan ekonomi tersebut terlihat dari adanya hak paten bagi produk-produk hasil
rekayasa genetik, sehingga penguasaan bioteknologi hanya pada lembaga-lembaga
tertentu saja. Hal ini memaksa petani-petani kecil untuk membeli bibit kepada
perusahaan perusahaan yang memiliki hak paten. Produk Bioteknologi dapat
merugikan peternak-peternak tradisional seperti pada kasus penggunaan hormon
pertubuhan sapi hingga naik sebesar 20%. hormon tersebut hanya mampu dibeli
oleh perusahaan peternakan yang bermodal besar. Hal tersebut menimbulkan suatu
kesenjangan ekonomi.
2.2
TEKNOLOGI
INFORMASI
A. Pengertian informasi dan Teknologi Informasi
Informasi adalah benda
abstrak yang dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan positif dan atau
sebaliknya. Informasi dapat mempercepat atau memperlambat pengambilan
keputusan. Dengan demikian informasi memiliki kekuatan, baik yang membangun
maupun yang merusak. Dalam prakteknya, informasi dapat disajikan dalam berbagai
bentuk baik lisan (oral), tercetak (printed), audio, maupun audio-visual gerak
yang masing-masing memiliki ciri khas, kelebihan dan kekurangan.
Menurut Shannon dan
Weaver, informasi sebagai objek materi ilmu komunikasi mempunyai makna:
Patterned matter-energy that affects the probabilities of alternatives
available to an individual making decision (hal atau energi yang terpolakan
yang mempengaruhi dan memungkinkan seseorang membuat keputusan dari beberapa
kemungkinan yang ada) (Shannon dan Weaver, 1949).
Informasi bermanfaat untuk mencapai tujuan
ideal maupun material. Di akhir abad ke-20 informasi mampu menempatkan diri
sebagai komoditas yang sangat potensial untuk mendatangkan materi. Informasi
dapat dikembangbiakkan, diolah, dan diperdagangkan untuk tujuan material; atau
disajikan untuk mempengaruhi sikap mental individu seperti iklan (material) dan
publikasi/propaganda atau layanan sosial (ideal). Kenyataan ini sebagaimana
disinggung oleh Tanudikusumah (1984) yang menyatakan: “Kelak manusia akan
“berternak” informasi, dan dari “berternak” informasi ini manusia akan
memperdagangkannya dan memperoleh keuntungan darinya (Tanudikusumah,
1984). Demikian hebatnya eksistensi informasi itu, hingga Napoleon
Bonaparte (1769-1821) pernah menyatakan: “Saya lebih takut terhadap ketajaman
pena daripada harus menghadapi satu batalion tentara bersenjata lengkap; dan
“Bila pers saya beri kebebasan, kekuasaan saya tidak akan lebih dari tiga
bulan”.
Dalam pengertian yang
sederhana, teknologi informasi dapat diartikan sebagai: “Teknologi informatika
yang mampu mendukung percepatan dan meningkatkan kualitas informasi, serta
percepatan arus informasi ini tidak mungkin lagi dibatasi oleh ruang dan waktu”
(J.B. Wahyudi, 1992). Dari pendapat ini terdapat item yang sangat mendasar
yaitu: “percepatan dan peningkatan kualitas informasi yang tidak terbatasi oleh
ruang dan waktu” kalimat kunci tersebut lebih mengarah kepada kedudukan
teknologi informasi secara fungsional, yakni mempercepat akses informasi dan
meningkatkan kualitas informasi.
Everett M. Rogers
(1986) dalam Communication Technology menyatakan bahwa teknologi biasanya
memiliki dua aspek, yaitu perangkat keras (objek materi dan sifatnya), dan
aspek perangkat lunak (dasar informasi untuk menggerakkan perangkat keras itu).
Sedangkan batasan mengenai teknologi informasi itu, Rogers menyatakan:
“Teknologi informasi adalah perangkat keras bersifat organisatoris, dan
meneruskan nilai-nilai sosial dengan siapa individu atau khalayak mengumpulkan,
memproses, dan saling mempertukarkan informasi dengan individu atau khalayak
lain (Rogers, 1986).
Dari beberapa
pengertian di atas dapat disimpulkan secara sederhana bahwa teknologi informasi
merupakan seperangkat fasilitas yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat
lunak yang dalam prakteknya diarahkan untuk mendukung dan meningkatkan kualitas
informasi yang sangat dibutuhkan oleh setiap lapisan masyarakat secara cepat
dan berkualitas. Berkat teknologi informasi inilah, informasi yang ada di
setiap tempat pada detik yang sama dapat dipantau di tempat lain meskipun
tempat itu berada di belahan bumi yang lain, atau bahkan di ruang angkasa
sekalipun.
Dewasa ini semakin
dirasakan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi sebagai sarana untuk
layanan informasi bagi masyarakat guna mendukung penyelenggaraan
program-program pemerintah. Pemerintah bagaimanapun tidak dapat
mengkesampingkan keberadaan teknologi informasi karena teknilogi informasi
merupakan sarana yang paling efektif untuk menyampaikan atau mensosialisasikan
kebijakan-kebijakan pemerintah dalam berbagai bidang.
B. Fungsi Teknologi Informasi
Teknologi informasi
yang difungsikan untuk layanan informasi kepada masyarakat memungkinkan
terjadinya pertukaran informasi dalam waktu seketika tanpa dapat dibatasi oleh
ruang dan waktu. Hal ini tentu akan sangat mendukung suatu disiplin ilmu atau
suatu jenis pekerjaan yang memerlukan kecepatan akses informasi seperti
jurnalistik atau ekonomi. Jurnalistik merupakan jenis kerja yang mengutamakan
aktualitas/kecepatan; sedangkan pada bidang ekonomi/bisnis percepatan informasi
akan membawa pengaruh terhadap perolehan profit atau sebaliknya.
Sudah terbukti secara
nyata bahwa bidang pembangunan, perekonomian, bisnis, dan bidang lainnya tidak
akan mengalami kemajuan tanpa diimbangi dengan pencapaian kemajuan di bidang
teknologi informasi. John Naisbitt dan Patricia Aburdene (1984) telah
memprediksikan akan terbentuknya ekonomi global. Prediksi ini saat ini telah
menjadi kenyataan, misalnya saja pada saat ini seseorang yang tengah berada di
tengah hutan belantara di pedalaman Kalimantan dapat saja melakukan transaksi
dengan rekan bisnisnya yang ada di New York melalui komunikasi dengan telepon
satelitnya. Oleh karena itu pemanfaatan teknologi informasi untuk layanan
informasi kepada masyarakat merupakan suatu keniscayaan. Sebab layanan
informasi di masa sekarang ini tidak akan membuahkan hasil yang maksimal jika
tidak didukung oleh teknologi informasi.
C. Manfaat Teknologi
Informasi dalam Kehidupan Sehari-hari
(1) Penerapan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perusahaan
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja.
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja.
(2) Penerapan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis
Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.
Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.
(3) Penerapan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perbankan
Dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking.
Dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking.
(4) Penerapan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan Teknologi pembelajaran
terus mengalami perkembangan seirng perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan
pembelajaran sehari-hari Makalah Teknologi Informasi dan Komunikasi sering
dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet.
Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya
interaksi antara dua orang atau lebih.
(5) Penerapan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kesehatan
Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
D. Dampak Teknologi
Informasi / Internet
1) Dampak
Positif
a.
Internet sebagai media
komunikasi merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap
pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh
dunia.
b.
Media pertukaran data
dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan
situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar
informasi dengan cepat dan murah.
c.
Media untuk mencari
informasi atau data perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai
salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
d.
Kemudahan memperoleh
informasi yang ada di internet sehingga kita tahu apa saja yang terjadi.
e.
Bisa digunakan sebagai
lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
f.
Kemudahan bertransaksi
dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke
tempat penawaran/penjualan.
2)
Dampak Negatif
a.
Pornografi anggapan
yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah.
Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun
merajalela.
b.
Penipuan hal ini memang
merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu.
c. Bisa
membuat seseorang kecanduan terutama yang menyangkut pornografi dan dapat
menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut. Jadi internet
tergantung pada pemakainya bagaimana cara mereka dalam menggunakan teknologi
itu, namun semestinya harus ada batasan-batasan dan norma-norma yang harus
mereka pegang teguh walaupun bersentuhan dengan internet atau di dalam dunia
maya.
2.3
TEKNOLOGI
KEARIFAN LOKAL
A.
Pengertian
Kearifan Lokal
Pengertian
Kearifan Lokal dilihat dari kamus Inggris Indonesia, terdiri dari 2 kata yaitu
kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local berarti setempat dan wisdom sama
dengan kebijaksanaan. Dengan kata lain maka local wisdom dapat dipahami sebagai
gagasan-gagasan, nilai-nilai, pandangan-pandangan setempat (local) yang
bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti
oleh anggota masyarakatnya.
Dari definisi-definisi itu, kita dapat memahami bahwa
kearifan lokal adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh para leluhur dalam
mensiasati lingkungan hidup sekitar mereka, menjadikan pengetahuan itu sebagai
bagian dari budaya dan memperkenalkan serta meneruskan itu dari generasi ke
generasi. Beberapa bentuk pengetahuan tradisional itu muncul lewat
cerita-cerita, legenda-legenda, nyanyian-nyanyian, ritual-ritual, dan juga
aturan atau hukum setempat.
Teknologi kearifan lokal merupakan
penggabungan teknologi dengan kearifan lokal masyarakat setempat. Biasanya
dimanfaatkan untuk menangani masalah lingkungan setempat (banjir, kerusakan
lingkungan dll).
Teknologi kearifan lokal terbagi
atas:
Local
genius : juga disebut cultural identity adalah identitas/kepribadian budaya bangsa
yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing
sesuai watak dan kemampuan sendiri.
Local
wisdom (kearifan lokal/setempat) : dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat
(local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang
tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.
Social
system atau sistem sosial : adalah salah satu wujud budaya, yaitu dalam bentuk
tata perilaku manusia yang terjadi akibat manusia mempunyai gagasan sistem
nilai budaya) tertentu
B.
Jenis-
jenis Kearifan Lokal
a. Tata kelola, berkaitan dengan kemasyarakatan yang
mengatur kelompok sosial (kades).
b. Nilai-nilai adat, tata nilai yang dikembangkan
masyarakat tradisional yang mengatur etika.
c. Tata cara dan prosedur, bercocok tanam sesuai dengan
waktunya untuk melestarikan alam.
d. Pemilihan tempat dan ruang.
ü Kearifan lokal yang berwujud nyata, antara lain;
a)
Tekstual,
contohnya yang ada tertuang dalam kitab kono (primbon), kalinder.
b)
Tangible,
contohnya bangunan yang mencerminkan kearifan lokal.
Contoh:
Candi borobodur, batik.
ü Kearifan lokal yang tidak berwujud;
Contoh : Petuah
yang secara verbal, berbentuk nyanyian seperti balamut.
C.
Fungsi
Kearifan Lokal
a. Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber daya
alam
b. Berfungsi untuk pengembangan sumber daya manusia,
c. Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu
pengetahuan
d. Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan
pantangan.
e. Bermakna budaya misalnya upacara integrasi
komunal/kerabat.
f. Bermakna sosial, misalnya pada upacara daur pertanian.
g. Bermakna etika dan moral, yang terwujud dalam upacara
Ngaben dan penyucian roh leluhur.
BAB III
PENUTUP
2.4
KESIMPULAN
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi
memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa diantaranya diasosikan
dengan warna, yaitu merah, putih/abu-abu, hijau, dan biru.
Teknologi informasi
merupakan seperangkat fasilitas yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat
lunak yang dalam prakteknya diarahkan untuk mendukung dan meningkatkan kualitas
informasi yang sangat dibutuhkan oleh setiap lapisan masyarakat secara cepat
dan berkualitas. Berkat teknologi informasi inilah, informasi yang ada di
setiap tempat pada detik yang sama dapat dipantau di tempat lain meskipun
tempat itu berada di belahan bumi yang lain, atau bahkan di ruang angkasa
sekalipun.
Teknologi
kearifan lokal merupakan penggabungan teknologi dengan kearifan lokal
masyarakat setempat. Biasanya dimanfaatkan untuk menangani masalah lingkungan
setempat (banjir, kerusakan lingkungan dll).
2.5
SARAN
Melalui makalah ini di harapkan pembaca dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai perkembangan Teknologi penting yang membahas Bioteknologi
, teknologi informasi, dan teknologi kearifan lokal. Dan kami juga berharap
pembaca dapat memahami semua penjelasan yang di berikan dalam makalah ini , sehingga
apabila ada yang kurang jelas atau kesalahan dalam penyusunan makalah ini,
pembaca dapat memberikan pemasukan demi sempurnanya penyusunan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, M. A.
(1993). Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi vol 5 dan 6. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
J.B. Wahyudi.
(1992). Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak. Jakarta.
Rogers, M.
(1986). Communication Technology The New Media in Society. New
York: The Free Press A Dursion of Macmillan. Inc.
Shannon dan Weaver.
(1949). The Matematical Theory of Communication. Urbana: Univ.
of Illinois.
Tanudikusumah, P. D.
(1984). Citra Komunikasi. Jakarta.
Amien Muhammad,
Pegangan Umum Bioteknologi 3. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
1985. Maggy Themawidjaya, Bioteknologi, Jakarta :Erlangga, 1990
Sartini (2004). Menggali Kearifan Lokal
Nusantara Sebuah Kajian Filsafati . Jurnal Filsafat, Agustus 2004,
Jilid 37, Nomor 2
HASIL
DISKUSI 10 DESEMBER 2013
Pertanyaan
:
1.
Tri
Setiawan
“Apakah teknologi berbahaya bagi pertahanan bangsa dan negara?
Jelaskan!”
2.
Fitra
Handayani
“Jelaskan dampak negatif dari bioteknologi!”
3.
Uliya
Rahma
“Dimanakah limbah industri dibuang? Jelaskan!”
4.
Irma
Juwita
“Bagaimana perkembangan teknologi informatik saat ini?”
5.
Orin
“Bagaimana prospek biotekologi di Indonesia?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar